Hi, Passioner!

Our Products

Close

Search Product

Menguak Makna Agung di Balik Rangkaian Tradisi Pernikahan Adat Bali yang Memukau

tradisi pernikahan adat bali

Siapa di sini yang lagi dalam persiapan pernikahan? Diamond&Co mau bahas tentang tradisi pernikahan adat Bali sekarang. Siapa tahu jadi salah satu referensi kamu dalam memilih seremoni seumur hidup yang penuh nilai luhur budaya.Diamondlovers, prosesi upacara pernikahan di Tanah Dewata ini terkenal indah dan penuh makna. 

Setiap prosesinya berpedoman pada aturan Kitab Weda dan hukum Hindu yang berlaku dalam masyarakat. Dengan mengikuti kedua aturan tersebut diyakini pasangan pengantin akan mendapatkan kebahagiaan di dunia (Jagaditha) serta kebahagiaan yang abadi (Moksa).

Baca juga: Mengenal Kekayaan Budaya Tradisi Pernikahan di Indonesia yang Memikat Siapa Saja yang Melihat

Tahapan Awal Dalam Tradisi Pernikahan Adat Bali

Meminang (Memadik) adalah tahap pertama dimana keluarga calon mempelai pria mendatangi keluarga calon mempelai wanita untuk menyampaikan niat baik. Proses ini melambangkan rasa hormat dan kesopanan dalam memulai hubungan antar keluarga. 

Yang unik adalah adanya pertukaran sirih, pinang, dan uang kepeng sebagai simbol ketulusan, keteguhan, dan kesejahteraan.

Setelah itu ada Ngelamar (Melamar Resmi) yang lebih formal dan melibatkan lebih banyak anggota keluarga. Di tahap ini, kedua keluarga membahas detail penting seperti hari baik pernikahan dan mahar. Biasanya ada penyerahan "tetabuhan" atau seperangkat alat musik gamelan kecil sebagai simbol kegembiraan.

Pawiwahan: Upacara Inti

Setelah tahapan awal, ada upacara-upacara lainnya yang masuk ke dalam inti. Inilah yang paling penting. Prosesinya, yaitu:

Pawiwahan

Dalam tradisi pernikahan ada Bali ada upacara inti pernikahan yang dipimpin oleh pemangku (pendeta Hindu). Rangkaian ritualnya sangat bermakna:

Mapeed (Penyucian Diri)

Kedua mempelai dimandikan dengan air suci dan dihiasi ornamen tradisional. Ini melambangkan pembersihan diri dari segala kotoran lahir batin sebelum memasuki kehidupan baru.

Mejaya-jaya (Saling Menyuapi)

Mempelai saling menyuapi makanan yang telah diberkati. Ritual ini melambangkan komitmen untuk saling berbagi dalam suka dan duka, berjanji nggak akan membiarkan pasangan kelaparan secara fisik maupun spiritual.

Majauman (Pertukaran Sirih Pinang)

Kedua mempelai bertukar sirih pinang sambil mengucapkan janji pernikahan. Sirih pinang yang pahit di awal tapi manis di akhir menggambarkan bahwa pernikahan mungkin hadapi tantangan, tapi dengan komitmen kuat akan berbuah manis.

Matingkah (Saling Mengalungkan Bunga)

Mempelai saling mengalungkan bunga kamboja yang melambangkan saling menghormati. Bunga kamboja dipilih karena aromanya harum dan tahan lama, menggambarkan harapan agar cinta mereka abadi.

Tahapan Setelah Upacara Inti Dalam Tradisi Pernikahan Adat Bali

Masuk ke prosesi pasca upacara inti, tahapannya terdiri dari:

Ngidih Tirta (Meminta Air Suci)

Setelah pawiwahan, pasangan ke pura terdekat untuk meminta berkah dan air suci dari Tuhan. Ini melambangkan pengakuan bahwa pernikahan adalah anugerah Tuhan dan memerlukan berkah-Nya.

Mapamit (Pamitan ke Keluarga)

Mempelai wanita berpamitan kepada keluarga besarnya sebelum ikut ke rumah suami. Ritual ini mengajarkan pentingnya silaturahmi dan tidak melupakan akar meski sudah menikah.

Ngayab (Kunjungan Balasan)

Keluarga mempelai pria mengunjungi keluarga mempelai wanita sebagai kunjungan balasan. Ini melambangkan dimulainya hubungan kekeluargaan baru antara kedua belah pihak.

Koleksi Anting dari Diamond&Co untuk Lengkapi Pilihan Simbol Pernikahan

Diamond Charm Earrings Birth Stone S157-DPS0465-OKT

Diamond Charm Earrings Birth Stone S157-DPS0465-NOV

Diamond Charm Earrings Birth Stone S157-DPS0465-MAY

IDR 1,394,000

Descriptions & Detail

 

Specification

Tourmaline 1 = 0.255 TCW PINK/ND

IDR 1,309,000

Descriptions & Detail

 

Specification

Citrine 1 = 0.305 TCW YEL/ND

IDR 1,088,000

Descriptions & Detail

 

Specification

Tourmaline 1 = 0.286 TCW GR/ND

Keseluruhan tradisi pernikahan adat Bali mencerminkan konsep Tri Hita Karana, keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam. Setiap ritual mengajarkan nilai-nilai penting: tanggung jawab dan komitmen, penghormatan terhadap keluarga, dan spiritualitas (keterlibatan pemangku dalam ritual keagamaan). 

Nah, sudah pikirkan perhiasan pernikahannya? Kami suguhkan koleksi Diamond Charm Earrings Birth Stone, yang bukan sekadar aksesoris, tapi merupakan identitas personal dari si pemakainya.

Setiap anting dirancang dengan detail yang memukau, kombinasi berlian berkualitas tinggi dengan batu permata pilihan yang ditempatkan dalam setting yang elegan. Desainnya yang timeless bikin cocok dipadukan dengan kebaya atau paes tradisional Bali, menambah kemewahan tanpa mengurangi kesakralan upacara.

Yang bikin koleksi ini istimewa adalah personalisasi berdasarkan birthstone. Mempelai bisa memilih sesuai bulan kelahiran mereka atau pasangan, menambah makna personal di balik keindahan perhiasan. Ini sejalan dengan filosofi pernikahan Bali yang mementingkan kecocokan dan keharmonisan.

Baca juga: Mengintip Pesona Budaya Nusantara yang Terlihat dari Tradisi Pernikahan Adat Sumatera

Kesimpulan

Meskipun zaman terus berubah, nilai-nilai dalam tradisi pernikahan adat Bali tetap relevan. Di era digital ini, konsep saling menghormati, berkomitmen, dan menjaga keharmonisan keluarga justru makin penting. Banyak pasangan muda Bali mengadaptasi tradisi ini dengan sentuhan modern tapi tetap mempertahankan esensi spiritual dari setiap ritual.

Yuk, jaga kebutuhan tradisi leluhur dengan agar tetap Lestari. Biar makin sempurna, pilih perhiasan berkualitas dari butik Diamond&Co!

Back to Top